Skip to content

Jenis Database dan Contohnya

  • by
Relational Database (RDB)
Di antara semua tipe database yang dibahas dalam artikel ini, Relational Database atau RDB menjadi salah satu yang paling populer. Seperti namanya, yaitu relational, database yang satu ini menyimpan data yang saling berkaitan. Itulah mengapa seluruh data tersimpan dalam tabel (baris dan kolom).
Relational database juga cenderung lebih mudah dipahami. Kamu tak memerlukan latihan khusus untuk menggunakannya. Di samping itu, relational DB juga lebih mudah dimodifikasi. Kamu dapat langsung mengedit data yang diinginkan tanpa mengubah seluruh database.
Hampir seluruh relational database yang ada saat ini menggunakan SQL atau Structured Language. Contohnya ada di bawah ini.
MySQL
mysql salah satu jenis database
Sumber: Unixmen
Kamu pasti sudah tidak asing dengan MySQL bukan? Umumnya, MySQL merupakah salah satu RDB yang kerap direkomendasikan untuk dipelajari oleh pemula.
MySQL adalah pilar utama dalam software atau aplikasi untuk LAMP yaitu Linux, Apache, MySQL, PHP/Phyton/Perl. Menariknya, MySQL digunakan untuk situs-situs besar seperti Youtube, Twitter, dan Facebook.
MariaDB
mariadb salah satu jenis database
Sumber: Medium
Developer yang mengembangkan MySQL pernah memimpin pembuatan database management system baru dengan basis MySQL. Project tersebut menghasilkan MariaDB. Fungsinya lebih cenderung ke data analytics realtime.
MariaDB dibuat khusus untuk menangani big data karena mampu menampung kolom dan baris hingga miliaran jumlahnya.
Baca Juga: Teknik Analisis Data
Distributed Database
Sebuah database sangat mungkin untuk diakses oleh banyak pengguna sekaligus. Untuk memenuhi permintaan tersebut, maka digunakanlah Database Management System atau DBMS. Database yang diatur oleh DBMS inilah yang disebut distributed database.
Distributed database adalah database yang berada di komputer berbeda dengan yang dipakai oleh end user.
Microsoft Access
microsoft access salah satu jenis database
Sumber: Devpost
Salah satu software yang cocok dipakai untuk mengelola distributed database adalah Microsoft Access atau MS Access. Sifat aplikasi ini sangat fleksibel karena database yang dihasilkan adalah accdb atau mdb. Keduanya tidak memerlukan database server aktif supaya bisa diakses.
Operational Database (ODB)
Operational DB sangat sering dipakai dalam pembangunan sebuah aplikasi. Database yang satu ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan operasi CRUD pada data. Adapun operasi CRUD yaitu proses pembuatan (create), membaca (read), update (edit atau perbarui), dan hapus data (delete).
Proses tersebut dapat dilakukan real time sehingga memiliki sifat yang dinamis. Oleh karena itu, operational database kerap disebut sebagai On Line Transaction Processing atau OLTP. Contoh data yang disimpan di dalam operational database antara lain data karyawan, informasi konsumen, dll.
Terdapat dua contoh ODB yang sering dipakai yaitu XML dan Jason.
XML Database
xml database salah satu contoh operational database
Sumber: MarkLogic
XML sendiri adalah kependekan dari Extensible Markup Languange. Fungsi dasarnya adalah untuk menyimpan data dalam bentuk dokumen sederhana yang dapat dengan mudah dibaca oleh mesin dan tetap mudah dipahami oleh manusia.
Selanjutnya, XML dimanfaatkan untuk menyimpan dan mengirimkan data dari satu server ke server lain. XML dipilih karena kesederhanaannya sehingga mudah dibaca oleh berbagai jenis server. XML termasuk dalam kategori NoSQL database yang sering dipakai untuk website.
JSON

Sumber: FreeCodeCamp
JavaScript Object Notation atau JSON memiliki fungsi yang relatif sama dengan XML, yaitu untuk menyimpan dan mengirimkan data. Namun JSON merupakan teknologi yang lebih baru dan lebih mudah dipakai ketimbang XML. File JSON juga lebih ringan.
Meski memiliki nama JavaScript, faktanya JSON juga bisa kamu pakai untuk berbagai bahasa lain seperti C++, Perl, Ruby, Phyton, dan PHP. Hingga saat ini, JSON lebih banyak dipakai untuk membangun website walaupun mendukung bahasa seperti C++.
Database Warehouse (DW)
Warehouse merupakan istilah bahasa Inggris yang memiliki padanan kata gudang dalam bahasa Indonesia. Fungsinya adalah sebagai ruang atau tempat penyimpanan. Jadi, apakah database warehouse itu?
Data warehouse merupakan ruang penyimpanan khusus yang dipakai untuk menyimpan operational. Data yang dibuat disimpan dalam database warehouse ini. Begitu pula dengan data yang disunting atau diedit, dibaca, dan dihapus pun diambil dari database warehouse. 
Fungsinya sama persis seperti gudang penyimpanan barang. Oleh sebab itu, database yang satu ini diberi nama warehouse. Selain sebagai penyimpanan, DW juga berfungsi untuk pembuatan analytics report sebuah database. 
Microsoft SQL Server
microsoft SQL Server salah satu database warehouse
Sumber: LogosDiscoveryEngine
Salah satu contoh database warehouse yang populer adalah Microsoft SQL Server. Database tersebut umumnya dipakai untuk menyimpan data dari sebuah aplikasi atau software lain. 
Microsoft SQL Server dapat diakses melalui jaringan lokal maupun internet. Database warehouse yang satu ini memang didesain untuk segala kebutuhan, kamu bisa menggunakannya untuk aplikasi skala kecil maupun aplikasi berskala besar yang diakses banyak pengguna melalui jaringan internet.
Namun perlu diingat, Microsoft menyediakan 12 jenis SQL Server dengan kemampuan yang berbeda-beda. Pengguna dapat memilih data warehouse tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
End User Database
End user atau pengguna di tingkat paling akhir merupakan orang yang menggunakan suatu produk baik software maupun hardware yang diproduksi oleh pihak lain. Dalam ranah database, end user juga dapat diartikan sebagai orang yang memerlukan akses ke database untuk menjalankan pekerjaannya.
Sementara end user database memiliki arti database yang dibuat dan dikembangkan sendiri oleh end-user tersebut melalui perangkat yang mereka gunakan. Proses pengembangan databasenya pun berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan kerjanya.
Definisi lain dari end user database yaitu database yang sifatnya hanya lokal dan tidak menggunakan basis client server seperti jenis database lainnya. Salah satu contoh dari end user database adalah SQLite.
SQLite
SQLite adalah salah satu End User Databse
Sumber: Wikipedia
SQLite umumnya sudah built-in atau terinstall secara default di alam sebuah aplikasi. Pengguna tidak melakukan instalasi SQLite secara terpisah karena server databasenya pun ada di dalam aplikasi. Sudah ada banyak bahasa pemrograman yang mendukung SQLite antara lain:
C
C++
C#
Delphi
Java
Phyton
Database yang dibuat menggunakan SQLite akan tersimpan di hard disk komputer dalam bentuk file. File ini multiplatform dan dapat dipindah-pindahkan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa database terdiri dari banyak macam yang disesuaikan dengan fungsinya. Mempelajari jenis database bukanlah hal yang sulit, bukan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *